
Sukses Digelar! Bimtek Pendampingan Program Strategis Kementan untuk Komoditas Padi di Kab. Jember
Jember, 2 Oktober 2025 — Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Jawa Timur sukses menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian (Kementan) untuk komoditas padi secara paralel yang bertempat di BPP Arjasa, BPP Gumukmas dan BPP Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Acara ini dihadiri sejumlah 240 peserta, yang terdiri dari penyuluh pertanian dan petani padi di wilayah binaan (Wilbin) BPP Arjasa, BPP Gumukmas dan BPP Bangsalsari. Bimtek ini mengusung beberapa topik yaitu (1) Sosialisasi Aplikasi Layanan Konsultasi Padi (LKP) Versi II; (2) Mitigasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Tanaman Pangan; (3). Penguatan Kelembagaan dan Dinamika Kelompok Tani; dan (4). Bioekologi dan Pengendalian Tikus Padi secara Terpadu.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani dalam mengadopsi teknologi pertanian digital, serta memperkuat strategi adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin nyata dirasakan di sektor pertanian.
Aplikasi LKP Versi II yang dikenalkan merupakan inovasi layanan konsultasi berbasis digital yang dirancang untuk membantu petani padi dalam mengambil keputusan budidaya secara cepat, akurat, dan berbasis data. Dengan aplikasi ini, petani dapat memperoleh rekomendasi teknis pemupukan dan tata kelola air.
Sementara itu, topik mitigasi dampak perubahan iklim yang disampaikan mencakup langkah-langkah adaptasi, seperti penggunaan varietas tahan kekeringan, pengelolaan air yang efisien, dan penjadwalan tanam yang tepat.
Peserta bimtek tampak antusias dalam melaksanakan praktek aplikasi LKP Versi II. Selain itu, sharing session oleh PPL terkait mitigasi perubahan iklim juga mendapat perhatian khusus dari para petani, mengingat tantangan iklim ekstrem yang belakangan ini berdampak pada produksi padi.
Bioekologi dan Pengendalian Tikus Padi secara Terpadu (PHTT) merupakan pendekatan berbasis pemahaman ekologi tikus untuk pengendalian hama tikus secara dini, intensif, berkelanjutan, dan terkoordinasi. PHTT mengintegrasikan berbagai metode seperti sanitasi habitat, gerakan bersama (gropyokan), penggunaan perangkap (TBS/LTBS), fumigasi, dan penggunaan rodentisida (jika diperlukan).
Sedangkan Penguatan kelembagaan dan dinamika kelompok tani bertujuan meningkatkan kemampuan dan daya saing petani dengan cara memperkuat struktur organisasi, memfasilitasi pelatihan, akses informasi, permodalan, dan teknologi, serta membina kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama dalam usahatani dan meningkatkan kesejahteraan petani.
BRMP Jawa Timur berharap kegiatan ini menjadi awal dari penerapan yang lebih luas atas program strategis Kementan, terutama dalam modernisasi pertanian berbasis data dan peningkatan ketahanan pangan daerah.