TINGKATKAN POSISI TAWAR PETANI, MELALUI WORKSHOP DUKUNGAN PENGEMBANGAN KORPORASI
Bogor, 22 Desember 2025 - Langkah puncak dari penguatan organisasi adalah transformasi kelembagaan menuju model korporasi petani. Dalam rangka mendukung pengembangan korporasi petani sebagai bagian dari kegiatan Integrated Corporation of Agricultural Resource Empowerment (ICARE), dilaksanakan kegiatan Workshop Dukungan Pengembangan Korporasi Petani dan FGD Pengembangan Kawasan Korporasi Petani yang Berkelanjutan, pada tanggal 22-24 Desember 2025 di Bogor. Peserta workshop adalah PIU dari 9 provinsi lokasi ICARE. Hadir tim PIU Jatim, Hanik Anggraeni Dewi yang mendampingi Dinas Ketahanan Pangan Pertanian kab.Pasuruan, PPL kec. Rembang dan petani desa Wonokerto.
Dr. Ir. Bram Kusbiantoro, M.S, Direktur ICARE, dalam sambutannya menaruh harapan melalui workshop ini peserta dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas koperasi yang diikuti dengan penambahan jumlah anggota sehingga terus dapat berkembang.
Sementara itu, sambutan Kepala BRMP Penerapan yang disampaikan oleh Haryo Radianto, S.IP.,M.Si, Ketua Kelompok Kerjasama dan Penilaian Kesesuaian BRMP Penerapan, menjabarkan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya melakukan transformasi pertanian, dimana tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas, namun juga melalui korporasi dan akses pasar yang luas. Hal ini perlu dukungan modernisasi sebagai inti korporasi dan mekanisasi sebagai aspek teknologi dari hulu sampai ke hilir. Selain itu, korporasi juga harus bersifat akuntable, dimana kemandirian ekonomi dapat mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Penyampaian materi Penyusunan Model Bisnis Korporasi disampaikan oleh Dr. Shinta Anggraeny dari BRMP Kalimantan Selatan. Penyampaian materi dikemas dua arah dengan pembahasan atara lain pentingnya model bisnis dalam pertanian dan tahapan dalam penumbuhan-pengembangan model bisnis tersebut. Dalam sesi ini peserta diajak berperan aktif untuk menyusun Model Bisnis Kanvas sesuai dengan komoditas masing-masing.
Manajemen Keuangan Korporasi Petani dengan narasumber Polbangtan Bogor, dimana merefresh peserta akan pentingnya pencatatan keuangan, laporan keuangan dan pembiayaan usahatani.
Manajemen dan Perbengkelan Alsintan Dr. Ir. Soesilo Wibowo, M.Si, dosen senior Polbangtan Bogor ini menyampaikan cara mengelola bengkel alsintan terdiri atas manajemen Lahan Dan Bangunan Peralatan, Tenaga Kerja, Suku Cadang Dan Aksesoris, serta Pelayanan yang didukung oleh manajemen administrasi dan sistem informasi yang kuat.
Hari ke 2, peserta diajak Kunjungan lapang ke Bengkel Alsintan Polbangtan Bogor yang dipandu oleh tim mektan Polbangktan, Fitra Maulana, ST. Peserta belajar secara langsung cara mengoperasikan dan perawatan alsintan meliputi drone, traktor roda 4, combine harvester, dan lainnya. Serta kunjungan ke Smart Farming di Screen House Polbangtan Bogor.
Sesi terakhir adalah penyampaian succes story Pengembangan Kawasan Korporasi Petani yang Berkelanjutan dari Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lampung), Kabupaten Soppeng (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat).
Melalui FGD, tiga hal yang dapat dilakukan dalam penguatan korporasi adalah menyusun rencana bisnis, meningkatkan posisi tawar petani dengan meningkatkan kapasitas dan hilirisasi serta tata kelompok yang baik dan kuat.