BANK INDONESIA GANDENG BRMP JATIM DUKUNG KEGIATAN KREASI MENU PANGAN LOKAL
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang kembali menggelar Malang BI Youth Tiful Festival (MBF) 2025, sebuah ajang sinergi inovasi antara pelaku UMKM dan ekonomi syariah. Mengusung tema “Sinergi Inovasi UMKM & Ekonomi Syariah: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Kemandirian Ekonomi Regional”, yang berlangsung 31 Juli 2025, di Grand Hall Malang Town Square (Matos). Kegiatan ini menunjukkan bahwa penguatan UMKM dan pengembangan ekonomi syariah bukan hanya bisa berjalan beriringan, namun juga saling memperkuat. Sinergi ini akan memperkokoh ketahanan ekonomi lokal di tengah tantangan global.
Sebanyak 38 UMKM berpartisipasi dalam pameran yang menampilkan produk wastra, kriya, fesyen, hingga kuliner. Event ini turut didukung oleh Dekranasda, perbankan, OJK, Bea Cukai, Disnaker PMPTSP, serta melibatkan tiga pondok pesantren dan dua lembaga halal center sebagai bentuk integrasi antara sektor usaha dan nilai-nilai syariah.
Delegasi BRMP Jatim Lailatul Isnaini, S.TP. M.TP menyampaikan materi yang dikemas dalam talkshow durasi 45 menit dengan judul " Pengembangan Produk Pangan Lokal " dan dilanjutkan dengan “ Lomba Cipta Resep Kreasi Makanan Alternatif Beras” bertindak sebagai juri olahan pangan beserta Executive Chef Henrico dari The Shalimar Boutique Hotel Malang. Peserta lomba berjumlah 10 peserta se Malang Raya dengan kriteria penilaian yaitu kerativitas & Inovasi, Keharmonisan rasa, Kebersihan dan Penampilan. Diperoleh juara I dengan menu Bentol Woku Bakar, Juara II menu Semesta Nusa dan Juara III menu Bubur Singkong Kuah Kuning.
Kepala KPw BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa MBF 2025 merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan penguatan ekonomi syariah.Febrina juga menambahkan, festival ini menjadi platform kolaboratif lintas sektor yang berperan penting dalam memajukan UMKM dan ekonomi syariah di wilayah kerja BI Malang. Ia berharap MBF 2025 mampu mempererat sinergi antar pemangku kepentingan demi terwujudnya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.