
UPAYA STRATEGIS JAWA TIMUR CAPAI TARGET LTT
Surabaya, 9 Sep 2025 - Dalam rangka akselerasi pencapaian swasembada pangan nasional, dilaksanakan rapat koordinasi percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan oplah non rawa Provinsi Jawa Timur. Bertempat di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, dengan agenda pembahasan upaya strategis pencapaian LTT bulan September dan updating progress kegiatan oplah non rawa dan strategi percepatan realisasinya.
Hadir dalam rakor ini, Dirjen Sarpras, Dirjen Lahan dan Irigasi, Tenaga ahli Menteri pertanian, Kepala DPKP Prov Jatim, Kodam V Brawijaya, Kepala BBWS Bengawan Solo, BBWS Berantas, Direktur Irigasi, Direktur Serealia, Direktur Alsintan Pra Panen, Direktur Alsintan Pasca Panen, Kepala Dinas kabupaten/kota Se-Jawa Timur serta Pj swasembada pangan kabupaten/kota se Jawa Timur, yang hadir baik secara offline maupun online.
Dalam Sambutan selamat datang, Kepala DKPP Prov Jatim, Dr. Ir. Heru Suseno, MT., menyampaikan bahwa pelaksanaan Oplah di Jawa Timur seluas 20.008 hektar telah 100% terlaksana. Kontruksi pada beberapa kabupaten telah berjalan. September diupayakan pengerjaan oplah sudah selesai. Target LTT Jatim, untuk Kesanggupan bulan September yang telah ditambahkan 20% sebanyak 102.235 hektar, sedangkan target September 142.208,5 hektar.
Andi Nur Alamsyah, S. TP., MT., Dirjen Sarpras Pertanian menyampaikan bahwa secara nasional, potensi LTT yang dapat ditingkatkan adalah pulau Jawa (60-70%). Namun, fakta di lapang banyak lahan yang telah panen namun belum segera ditanami. Terkait ketersediaan air, pembahasan dilakukan bersama BBWS.
Selanjutnya, dilakukan pendataan daerah dengan luasan potensi yang besar.Optimis Jawa Timur dapat memenuhi target, termasuk daerah yang membutuhkan penanganan khusus.
Ardi Praptono, SP., MP, dari Ditjenlintan menyampaikan dari selisih luasan target dan kesanggupan (39.000 hektar) akan diturunkan satgas khusus yang terdiri dari penanggung jawab, dinas dan Ditjen PSP, yang akan dibagi clustering menjadi 3 wilayah. Cluster A (wilayah timur) terdiri atas kabupaten Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Probolinggo. Cluster B (wilayah tengah) terdiri atas Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Cluster C (wilayah barat) terdiri atas Ponorogo, Madiun, Magetan dan Ngawi.
Tim satgas khusus ini yang akan melakukan koordinasi, konsolidasi dan identifikasi permasalahan dan potensi, serta membuka link standing crop informasi penanaman padi dan tanaman selain padi (baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan) dengan narasi kualitatif dan data kuantitatif sebagai dasar tindak lanjut.